Perdarahan Subkonjungtiva

Posted: 19 Juli 2010 in Mata



Latar Belakang

Konjungtiva merupakan lapisan terluar yang melapisi sclera (konjungtia bulbi)dan palpebra bagan dalam (konjungtiva palpebra) yang bersifat basah dan tipis. Di konjungtiva banyak terdapat saraf dan pembuluh darah kecil yang rapuh. Pembuluh darah yang rapuh ini bisa pecah dan mengakibatkan perdarahan subkonjungtiva (daerah dibawah konjungtiva) yang tampak sebagai patch merah terang (paling banyak) atau merah gelap.

Patofisiologi

Perdarahan subkonjungtiva dapat terjadi secara spontan, akibat trauma, ataupun infeksi. Perdarahan dapat berasal dari pembuluh darah konjungtiva atau episclera yang bermuara ke ruang subkonjungtiva.

Penyebab

Perdarahan subkonjungtiva dapat terjadi pada semua ras, umur, dan jenis kelamin dengan proporsi yang sama. Beberapa penyebab yang daat menyebabkan perdarahan subkonjungtiva antaralain,

1.  Spontan/idiopatik biasanya yang ruptur adalah pembuluh darah konjungtiva.

2.  Batuk, berusaha, bersin, muntah.

3.  Hipertensi. Pembuluh darah konjungtiva merupakan pembuluh darah yang rapuh,sehingga jika ada kenaikan tekanan mudah ruptur sehingga menyebabkan perdarahan subkonjungtiva.

4.  Gangguan perdarahan yang diakibatkanoleh penyakit hati, diabetes, SLE, dan kekurangan vitamin C, gangguan faktor pembekuan.

5.  Penggunaan antibiotik, NSAID, steroid, vitamin D, kontrasepsi.

6.  Infeksi sistemik yang menyebabkan demam seperti meningococcal septicemia, scarlet fever, typhoid fever, cholera, rickettsia, malaria, dan virus (misal influenza, smallpox, measles, yellow fever, sandfly fever).

7.  Gejala sisa dari operasi mata.

8.  Trauma.

9.  Menggosok mata.

Tanda dan Gejala

Pasien datang dengan keluhan matanya yang bagian putih merah, pusing, berair, dalam waktu 24 jam sejak munculnya warna merah, bentuknya semakin membesar, kemudian mengecil, awalnya merah cerah lama-lama berwarna agak gelap . Hal yang harus ditanyakan adalah adanya riwayat trauma, mengangkat benda berat, batuk kronis, hipertensi.

Tanda yang tampak pada pemeriksaan antara lain

  1. Tampak adanya perdarahan di sklera dengan warna merah terang (tipis) atau merah tua (tebal).
  2. Tidak ada tanda peradangan, kalaupun adanya biasnya peradangan yang ringan.
  3. Lingkungan sekitar peradangan tampak normal.

Pemeriksaan

Pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah

  1. Penlight. Pada konjungtiva bulbi tampak adanya patch kemerahan.
  2. Tekanan darah untuk mengetahui risiko hipertensi.
  3. Cek darah lengkap untuk memastikan adanya gangguan pembekuan darah.

Terapi

Perdarahan subkonjungtiva sebenarnya tidak memerlukan pengobatan karena darah akan terabsorbsi dengan baik selama 3 -4 minggu. Tetapi untuk mencegah perdarahan yang semakin meluas beberapa dokter memberikan vasacon (vasokonstriktor) dan multivitamin. Airmata buatan untuk iritasi ringan dan mengobati faktor risikonya untuk mencegah risiko perdarahan berulang.

Prognosis

Ad vitam: bonam

Ad sanam : bonam

Ad visam : bonam

Ad komestika : bonam

Planning

Kontrol 3 minggu atau jika perdarahannya semakin meluas.

ANATOMI DAN FISIOLOGI MATA

Posted: 19 Juli 2010 in Mata

Mata merupakan salah satu organ yang sangat penting bagi manusia, karena melalui mata manusa dapat mengetahui segala visualisasi dunia. Sebelum membahas lebih lanjut tentang penyakit yang menyerang mata,akan sangat membantu jika mengetahui tentang anatomi dan fisiologi mata.

Beberapa hal yang perlu diketahui tentang mata antara lain

  1. Bola mata
  2. Orbita
  3. Adneksa (alat tambahan)
  4. Jalur visual
  1. Bola Mata

Bola mata tersusun oleh

  1. Dinding bola mata terdiri dari
    1. i.      Tunika fibrosa
      1. Kornea
      2. Sklera
      3. ii.      Tunika vaskulosa
        1. Iris
        2. Badan siliar
        3. Koroid
        4. iii.      Tunika nervosa
          1. Retina
          2. Epitel pigmen
      4. Ruangan mata
        1. i.      Kamera okuli anterior (COA)
        2. ii.      Kamera okuli posterior (COP)
        3. iii.      Ruang Badan kaca (vitreous) è paling luas
      5. Isi bola mata
        1. i.      Humor aquos yang terletak di COA dan COP
        2. ii.      Badan lirkaca (korpus vitreous) yang terletak di ruang badan kaca
        3. iii.      Lensa kristalina yang terletak di antara ruang badan kaca dan COP